Senin, 19 Desember 2011

Kertas Kosong

17 12 2011

Tinta itu pernah menyatu dalam kertas kosong,
Mengukir kata-kata indah nan suci yang tak berujung,
Lukisan cinta mulai tertanam di dalamnya,
Dan tak ada yang mampu menghapusnya,

Tinta itu pernah menyatu dalam kertas kosong,
Merangkai janji-janji tak terpenuhi,
Mangikat kenangan yang tinggal bayang,
Juga marampas hak tinta lain untuk datang,

Tinta itu pernah menyatu dalam kertas kosong,
Terlalu naif menanti kepergian nya,
Terlalu bodoh menangisi kemenanganya,
Terkesan lemah tak izinkan langkahnya menjauh,

Kenapa kau kotori kertas itu dengan hitam cinta mu?
Kenapa kau perjuangkan jika akhirnya memilih pergi?
Kenapa kau rusak warna lain yang seharusnya menghiasi?
KENAPA?!!

Langkahmu sudah terlau jauh tuk kembali,
Biar kan kertas itu menghapus goresan yang mungkin tak kan hilang,
Pergilah….
Pergi untuk tak kembali

Kamis, 15 Desember 2011

lyric-my life would suck without you

Guess this means you’re sorry
You’re standing at my door
Guess this means you take back
What you said before
Like how much you wanted
Anyone but me
Said you’d never come back
But here you are again
Cuz we belong together now
Forever united here somehow
You got a piece of me
And honestly
My life would suck without you
Maybe I was stupid for telling you goodbye
Maybe I was wrong for tryin’ to pick a fight
I know that I’ve got issues
But you’re pretty messed up too
Anyway, I found out I’m nothing without you
Cuz we belong together now
Forever united here somehow
You got a piece of me
And honestly
My life would suck without you
Being with you is so dysfunctional
I really shouldn’t miss you, but I can’t let go
Oh yeah
Cuz we belong together now
Forever united here somehow
You got a piece of me
And honestly
My life would suck without you

lyric-when you're gone

I always needed time on my own
I never thought I’d need you there when I cry
And the days feel like years when I’m alone
And the bed where you lie is made up on your side
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now

[Chorus]
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
When you’re gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you

I’ve never felt this way before
Everything that I do reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you, I love the things that you do

When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now

[Chorus]

We were made for each other
Out here forever
I know we were, yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I’d do, I’d give my heart and soul
I can hardly breathe I need to feel you here with me, yeah

[Chorus]

Senin, 05 Desember 2011

curhat lagi :P

30 November 2011
Okeh, sekarang gue pengen nulis hasil perjalanan gue kemaren ke Palembang dan Bengkulu. Gue bolos kuliah seminggu untuk perjalanan yg cukup melelahkan itu. Sebagian temen gue mungkin mikirnya gue jalan-jalan, atau mau liat penutupan Sea Games di Palembang. Padahal yeh, gue tuh nengokin bokap gue yang sakit.
Okeh, sekarang cerita pas gue nyampe’ Palembang. Sepanjang perjalanan gue ke Palembang, gue Cuma mikir, bokap gue yang gagah itu sakit kaya’ orang yang demam biasa. *Gue mikir gitu mungkin karena gue gak berani mikir yang laen* Pas gue sampe rumah bokap, gue liat dia tiduran dengan selang impus menancap indah di tangan kanan nya yang kurus itu. I could not help my tears. Gue berusaha nahan nafas gue biar nangis gue gak pecah (ini biasanya gue lakuin supaya nangis gue jg berenti) but, Damn it!! It didn’t work. Gue nangis kaya orang bego sambil megang tangan bokap gue. Dia senyum, tapi mata nya berkaca-kaca. Dia sulit bicara, sulit menahan tangis nya, sulit menyembunyikan rasa kangen yang dia pendam selama ini. Empat hari gue disana, ngejaga dia sebagai suster dadakan, nyuapin makan, periksa suhu tubuh, sampe ganti dan periksa impus juga gue lakonin. Gue bahkan gak bisa bener2 tidur nyenyak karena jagain impus nya yg takut habis pas dia lg tidur. Tapi anehnya, gue gak ngerasa capek sama sekali, gue malah menikmati peran baru gue yang singkat itu. Cuma sekedar memberitahu, seumur hidup gue, baru kali itu gue nyaman ngobrol sama beliau, baru kali itu juga gue bisa pegang wajah dan kepalanya. Bokap gue dulunya Angkatan Darat, dia punya sifat yang keras dan jarang bisa ngomong lembut ke orang. Tp pas dia sakit, jangan kan marah, Cuma mau bilang dia laper atau ingin sesuatu aja dia harus tarik nafas yang panjang. Gue gak pernah nangis waktu nyuapin dia makan, atau ngurusin impus dan ngecek keadaannya. Gue coba sekuat mungkin gak nangis di depan dia, gue bahkan cerita kejadian2 lucu yang gue, adek gue, atau orang lain alamin. Sekilas senyum dari beliau tuh berarti banget buat gue, dia gak pernah ngajakin gue ketawa sebelumnya. Damn!! I miss it. Waktu nungguin bokap gue tidur, gue tiduran di sebelahnya, gue liat wajah nya yang sekarang udah mulai tua, gue liat kumis nya tipis yang di cukur waktu gue dateng, gue liat tubuh kurus nya yang dulu gendong gue waktu gue takut masuk SD. Gue gak pernah nyangka kalau akhirnya, laki2 gagah yang dulu gue takutin karena berseragam tentara itu ternyata bisa terlihat gak berdaya. Malem itu gue nangis, bukan karena gue gak tega ngeliat dia menderita, tapi lebih karena perasaan bersalah gue yang dengan bodohnya ninggalin dia 8 tahun yang lalu. Kalau dulu gue gak ninggalin dia, mungkin sekarang dia masih gagah, mungkin sekarang dia lagi menimang cucu2nya, mungkin sekarang dia bisa melihat dengan jelas pertumbuhan anak2nya. Banyak hal yang gue sesalin kalau ngeliat keadaannya sekarang. Tapi Tuhan selalu punya jawaban kenapa Dia memberikan cobaan pada hambaNya. Dan mungkin gue sedikit tau jawaban yang tersembunyi itu, jawaban yang memang seharus nya terjadi, jawaban yang suka atau tidak suka, kita harus terima.